GSAXV-Ilmu Yang Bermanfaat

GSAXV Writing Contest yang telah diselenggarakan tempo hari itu sudah menelorkan para jurnalis baru untuk kategori menulis informasi dan laporan perjalanan sebuah kegiatan.

Dari sekian banyak angkatan 22, ada sebuah tulisan yang dinilai oleh Pembina, Kakak Alumni, dan Kakak Tingkat angkatan 21 yang menjadi juri dalam lomba menulis bebas untuk GSAXV kemarin.

Dia adalah Pambudi Tyas Triatmojo , Angkatan 22 yang dikenal ceria dan penuh dengan inspirasi. Kita simak berikut ini tulisan nya :

Kegiatan Penjelajahan memang sudah biasa dilakukan oleh organisasi-organisasi besar seperti Pramuka. Banyak yang berpendapat bahwa menjelajah adalah kegiatan yang biasa dilakukan untuk pelantikan atau pengesahan dalam acara, akan tetapi penjelajahan yang saya ceritakan adalah penjelajahan yang sangat berbeda. Disini kami di ajarkan cara bertahan hidup dan bersahabat dengan alam. Acara yang dimaksud ialah Green Scout Adventure dan biasa disingkat menjadi GSA.

Saya, Pambudi, begitulah teman-teman memanggilku. Nama lengkap saya Pambudi Tyas Triatmojo. Saya adalah anggota Green Scout yang baru, dan saya bangga dengan hal itu. Saya merasa bangga dengan hal itu karena menjadi anggota Green Scout itu tidak lah mudah. Untuk menjadi anggota Green Scout kita harus menjalani GSA. Kegiatan uji dan di lihat. Setelah itu kami langsung mendirikan bivak. Setelah mendirikan bivak kami melaksanakan uji coba materi lagi sebelum benar-benar di lepas di alam. Pada hari itu juga slayer disematkan di atas kepala kami. Kami menginap satu hari satu malam di Seloondo.

Pada keesokan hari nya kami berangkat dan benar-benar dilepas di alam dan langsung menuju ke titik-titik yang di berikan. Hari Pertama kami hampir saja tidak sampai basecamp ke dua karena hari sudah larut sore, tetapi dengan semangat, restu orang tua dan ridha Allah kami sampai di base camp yang ke2. Disana kami melaksanakan lomba masak yang ke 3.

Pada keesokan hari nya kami melanjutkan perjalanan menuju basecamp 3. Pada perjalanan kali ini teman-teman banyak yang jatuh sakit dan pada perjalanan kali ini juga GSU kami tersesat. Memang GSU kami tersesat, tetapi banyak hikmah nya yang saya sadari dan syukuri. Dari hikmah tersebut antara lain, kami bisa menikmati keindahan dan ke agungan tuhan dari puncak Gunung Semedo, dan kita harus percaya pada diri dan kemampuan teman dalam pembagian tugas, jika tidak, maka kelompok tersebut tidak akan pernah berhasil.

Setelah berdo’a di puncak Gunung Semedo kami kembali ke jalan yang tadi kami lewati, saat itulah terjadi kejadian yang sangat saya sesalkan dan akan saya ingat seumur hidup saya, karena kecerobohan saya, saya meninggalkan tongkat yang diamanahkan kepada kami. Setelah kami kembali ke jalan yang kami lewati tadi, kami akhirnya menemukan jalan setapak. Sesampainya di basecamp kami langsung melaksanakan ibadah sholat Asyar dan bersyukur kepada tuhan karena telah memperlihatkan ke agungan-Nya.

Di basecamp ini dilaksanakan lomba masak yang ke 4 dan terakhir dalam acara ini. Karena mendapatkan informasi, telah terjadi bencana alam di jamus, keesokan harinya kami berangkat menuju Jamus. Kami membagi beberapa tugas, antara lain; SC, Sekretaris, Assiggment, Medis, Evakuator, Logistik, Dapur Umum. Disana terdapat 10 korban yang harus di tangani. Dengan kemampuan dan materi SAR yang kami miliki, kami menangani korban. Setelah itu kami kembali ke basecamp dan melaksanakan upacara penutupan.

Dengan perasaan yang tidak karuan, kain oranye yang bercampur dengan keringat perjuangan kami yang berada di atas kepala kami di pikulkan di pundak kami. Segala Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam dan menjadikan manusia khalifah di bumi, yang menunjukkan keagungannya kepada kami pada hari itu. Itu merupakan pengalaman ku yang sangat berharga yang telah mengajariku banyak sekali ilmu yang bermanfaat.

________________________
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •