Di Istana Merdeka, 9 Maret 1961, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS memberikan amanat kepada para pimpinan Pandu untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan yang ada di Indonesia sebagai satu komponen bangsa yang potensial.
Soekarno menyatakan pembubaran terhadap segala organisasi kepanduan di Indonesia dan dilebur menjadi suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan tunggal bernama PRAMUKA. Tugas gerakan ini melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia.
14 Agustus 1961, 10.000 Pramuka di Indonesia di Istana Negara melakukan defile dan mengenalkan Pramuka kepada masyarakat. Di hari yang sama ini juga dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari) di Istana Negara.
Peristiwa inilah yang kemudian disebut sebagai Hari Pramuka ditandai pula dengan Penganugerahan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. 14 Agustus Sebagai Hari Lahir Pramuka.
Mapinas pertama diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX didapuk menjadi Ketua Kwartir Nasional, sedangkan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Pramuka lahir dengan lambang Tunas Kelapa sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Selamat Hari Pramuka ke-58, Peringatan 58 Tahun Gerakan Pramuka Bersama Seluruh Komponen Bangsa Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI. (ach)
